Tugas Bahasa Indonesia
Buatlah masing-masing 5 contoh dari
Macam-macam Pantun
·
Pantun Adat
Menanam kelapa di pulau Bukum
Tinggi Sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Tinggi Sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Ikan berenang didalam lubuk
Ikan belida dadanya panjang
Adat pinang pulang ke tampuk
Adat sirih pulang ke gagang
Lebat daun bunga tanjung
Berbau harum bunga cempaka
Adat dijaga pusaka dijunjung
Baru terpelihara adat pusaka
Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
Lebah bersarang dibuku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
·
Pantun Agama
Banyak bulan perkara bulan
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Boleh di perah ambil patihnya
Dalam kancah tarulah bantal
Boleh berserah kehendak hati-Nya
Kepada Tuhan tempat tawagal
Tidak semulia bulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Yang Esa
Daun terap diatas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Bunga kenanga diatas kubur
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Boleh di perah ambil patihnya
Dalam kancah tarulah bantal
Boleh berserah kehendak hati-Nya
Kepada Tuhan tempat tawagal
Pantun Budi
Bunga cinta diatas batu
Daunnya lepas kedalam ruang
Ada budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selisih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
Apa gunanya berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristri cantik
kalau tidak dengan budinya
Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Dalik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik
Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air manis
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
Daunnya lepas kedalam ruang
Ada budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selisih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
Apa gunanya berkain batik
Kalau tidak dengan sujinya
Apa guna beristri cantik
kalau tidak dengan budinya
Sarat perahu muat pinang
Singgah berlabuh di Kuala Dalik
Jahat berlaku lagi dikenang
Inikan pula budi yang baik
Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air manis
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
·
Pantun Jenaka
Ikan gabus di
rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan
kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke bumi,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi
Limau purut di
tepi rawa,,
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Buah dilanting belum masak,
Sakit perut sebab tertawa,,
Melihat kucing duduk berbedak
Adakah perisai
bertali rambut
Rambut
dipintal akan cemara
Adakah misai
tahu takut
Kamipun muda
lagi perkasa
Pantun
Kepahlawanan
Hang Jebat Hang Kesturi
Budak-budak
raja Melaka
Jika hendak
jangan dicuri
Mari kita
bertentang mata
Kalau orang menjaring ungka
Rebung seiris
akan pengukusnya
Kalau arang
tercorong kemuka
Ujung keris
akan penghapusnya
Redup bintang haripun subuh
Subuh tiba
bintang tak nampak
Hidup pantang
mencari musuh
Musuh tiba
pantang ditolak
Esa elang kedua belalang
Takkan kayu
berbatang jerami
Esa hilang dua
terbilang
Takkan Melayu
hilang dibumi
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga
Jika ditambat kalah laganya
Asam digunung ikan dilaut
Dalam belanga bertemu juga
Pantun
Kiasan
Berburu kepadang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu
Kayu tempinis dari kuala
Dibawa orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama menjadi cuka
Disangka nenas ditengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Anak Madras menggetah punai
Punai terbang mengirap bulu
Berapa deras arus sungai
Ditolak pasang balik kehulu
Kayu tempinis dari kuala
Dibawa orang pergi Melaka
Berapa manis bernama nira
Simpan lama menjadi cuka
Disangka nenas ditengah padang
Rupanya urat jawi-jawi
Disangka panas hingga petang
Kiranya hujan tengah hari
Pantun
Nasihat
Banyak sayur
dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Pantun
Percintaan
Tepi
kolam ada sumur
tanam tomat numbuh pepaya
Tiap malem susah tidur
dalam teringat indah matamu .
tanam tomat numbuh pepaya
Tiap malem susah tidur
dalam teringat indah matamu .
Rambutku
yang panjang
Kadang terurai kadang diikat satu
Cemberutku telah hilang
Hilang dicuri oleh senyummu
Kadang terurai kadang diikat satu
Cemberutku telah hilang
Hilang dicuri oleh senyummu
pakai
sepatu warna merah
rasanya nyaman walau tak baru
Hati rindu hati gelisah
Terobati karena kehadiran dirimu
rasanya nyaman walau tak baru
Hati rindu hati gelisah
Terobati karena kehadiran dirimu
Pakai
celana warna hitam
Tampak pantas dengan baju biru
Hati bahagia dan tentram
Karena ikhlas mencintaimu
Tampak pantas dengan baju biru
Hati bahagia dan tentram
Karena ikhlas mencintaimu
Itu
bukan salahmu
Tapi salah yang membantu
Takdir cintaku adalah kamu
Yang akan selalu melekat pada diriku
Tapi salah yang membantu
Takdir cintaku adalah kamu
Yang akan selalu melekat pada diriku
Pantun peribahasa
Bersakit-sakit kehulu
Berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Kehulu memotong pagar
jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Kerat-kerut kayu diladang
Hendak di buat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul
Harapkan untung menggamit
Kain dibadan di edahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan
Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebesar lengan
Kawan tertawa memag banyak
Kawan menangis di harap jangan
Berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Kehulu memotong pagar
jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Kerat-kerut kayu diladang
Hendak di buat hulu cangkul
Berapa berat mata memandang
Barat lagi bahu memikul
Harapkan untung menggamit
Kain dibadan di edahkan
Harapkan guruh dilangit
Air tempayan dicurahkan
Pohon pepaya didalam semak
Pohon manggis sebesar lengan
Kawan tertawa memag banyak
Kawan menangis di harap jangan
Pantun Perpisahan
Pucuk pauh
selara pauh
Sembilu ledung
ledungkan
Adik jauh
kekanda jauh
Kalau rindu
sama menungkan
Pucuk pauh
selara pauh
Pucuk
terjuntai di atas titi
Adik jauh
kekanda jauh
Menaruh rindu
di dalam hati
Patah pasak
dalam kemudi
Patah diruang
bunga kiambang
Kalaulah tidak
bertemu lagi
Bulan yang
terang sama dipandang
Batang selasih
permainan budak
Berdaun
sehelai dimakan kuda
Bercerai kasih
bertalak tidak
Seribu tahun
kembali juga
Batang selasih
permainan budak
Tumbuhnya
jarang tepi telaga
Bercerai kasih
bukan kehendak
Paksaan orang
dituruti juga
Pantun
Teka-Teki
Kalau tuan
bawa keladi
Bawakan juga
si pucuk rebung
Kalau tuan
bijak bestari
Binatang apa
tanduk dihidung?
Beras ladang
sulung tahun
Malam malam
memasak nasi
Dalam batang
ada daun
Dalam daun ada
isi
Terendak
bentan lalu dibeli
Untuk pakaian
saya turun kesawah
Kalaulah tuan
bijak bestari
Apa binatang
kepala di bawah?
Kalau tuan
muda teruna
Pakai seluar
dengan gayanya
Kalau tuan
bijak laksana
Biji diluar
apa buahnya?
Tugal padi
jangan bertangguh
Kunyit kebun
siapa galinya
Kalau tuan
cerdik sungguh
Langit
tergantung mana talinya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar