Perusakan lingkungan hidup sedang gencar-gencarnya di waktu kampanye saat ini. karena media promosi partai dan para caleg melalui spanduk dan baleho yang di pasang di sekitar pepohonan di penggiran jalan yang dapat mengganggu perkembangan pohon, selain dengan media spanduk dan baleho, para partai dan caleg juga mempromosikan diri mereka dengan aksi konvoi dijalan, yang dapat mengganggu para pengguna jalan, aksi seperti ini juga menambah tingkat polusi. Hal seperti ini seharusnya segera diberikan solusi akan permasalahannya karena pesta tahunan demokrasi seperti ini, lama-kelamaan dapat menimbulkan masalah akan kesehatan udara di Indonesia.
Salah satu seniman yang memberikan pendapatnya di sebuah media yang membahas kontribusi seniman kepada upaya pelestarian alam ialah aris lukis yang tinggal di Way Kanan, ia mengungkapkan “Ketika Adam diturunkan ke bumi, ia segera merangkai dedaunan ara untuk menutupi kemaluannya. Kata- kata “merangkai” ini telah menunjukkan konteks seni. Artinya keberadaan seni itu seumur peradaban manusia ”
“Manusia juga telah mengekploitasi alam begitu ia lahir ke dunia, karena memang nyatanya kedudukan manusia di Alam Semesta adalah sebagai Khalifah. Namun ketika eksploitasi itu meninggalkan unsur seni disitulah awal mula terjadi kerusakan lingkungan,” paparnya. “Tak usah jauh- jauh ketika seseorang mengabaikan unsur keindahan (seni) ia akan membuang sampah sembarangan, menebangi hutan secara serampangan bahkan dalam sisi lain ia tak mampu berinteraksi sosial dengan baik kepada lingkungannya.”
Ia juga menyampaikan bahwa para seniman dilahirkan untuk merawat dan mengenalkan keindahan kepada sesama, ketika alam rusak maka senimanpun akan melahirkan karya- karya keprihatinan untuk mengembalikan keindahan itu,” ungkap aris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar